masih mendengarkan dengan siaran frekuensi 212 radiator ,,kembali mengudara dengan inkubator..
Salam Lagu Kerontjong Ambonise.....
Kamis, 29 Agustus 2013
Senin, 26 Agustus 2013
Keroncong colllection
yuk..masih bersama alunan suara khas radio..
di bentangan siaran 212 radiator, 321 inkubator..
bersama suara petikan dan seruling gambus..
melihat kejayaan keroncong atjeh..
selamat pagi menjelang siang bagi pendengar radiator......
tetap jaya,,dan Merdeka.!!!
Jumat, 23 Agustus 2013
melihat negeri dari kejauhan tepukan tangan para propagandis.
menulis..
sudah sepekan lebih tidak menulis langsung tanpa ada hasrat untuk menulis.
pengen nyantai seperti dipantai.
daripada mikirin ilmu yang terus membuat orang lebih keblinger jika mengetahui..
kalo ada yang memperhatikan gerak dan laju sepeda kumbang.
terulang kembali masa yang seperti dulu.
mending nyantai...
sekalian denger lagu ....
biar nyantai..
melihat kebar-baran dan lagi-lagi banyaknya anak-anak Tk yang ditanya secara subtantid akar pemasalahan malah jawab asal-asalan.
Sudah bergelar Prof.
sudah bergelar Polit__Tikus __biro kerjasama Antara Kesinambungan api dengan macan.
selalu saja peng-elakkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Narasumber.
sehingga membikin mata mu tampak berbohong di bandingkan Orang-orang Jujur yang berbicara.
orang jujur berbicara matanya itu tidak melirik kekanan--dan ke kiri.
secara tidak disadari mereka yang ada di corong-corong Propagandis dari beberapa partai ternama di negeri ini selalu saja membikin iklan dan janji-janji BUI.
weeeew.
semakin dilihat semakin asam saja ma'na dan penjelasan disaat mereka berdiskusi.
semakin tidak mau dihisap saripati pemikirannya.
bagi hati-nurani yang masih mengetahui mana yang benar dan tidak berbohong, tampak seperti melihat pesakitan yang selalu saja menjadi mengucek matanya dengan deterjen otak-otak untuk mengeluarkan seribu bahkan jutaaan alasan untuk selalu membohongi rakyat yang sudah dihujung panas nya kepala ini.
sebenarnya malas sekali untuk menulis tentang kejadian di Nusantara dengan perpolitikkan yang selalu membikin untah dikala melihat iklan-iklan senyuman manis dan janji-janji dusta-belaka. namun apa-hal yang harus disesali, selalu saja kuganti channel nya dengan menonton filem kartun yang tak ku mengerti suara yang keluar. Hanya menertawai lakon-lakon yang ada di imajinasi nakal penulis.
Perekonomian.
Dalam beberapa har ini banyak orang yang meng-garuk kepalanya sendiri, karena melihat akan datang krisis ekonomi yang membuat semua mata terbelalak ketika rupiah akan jatuh nilai nya dari pasar yang memperdagangkan uang-saham yang tidak pernah disentuh oleh tangan-tangan yang mencangkul sawah, oleh tangan-tangan yang selalu mengupas bawang, oleh tangan-tangan yang selalu menguliti dan menghitung Uang Receh.
begitu banyak kekayaan alam di Nusantara
itu semua adalah anugerah oleh yang kuasa.
namun lagi-lagi selalu membakar amarah yang terpendam
membakar pipa-pipa subsidi untuk kaum papa.
Filter ini sudah tidak ada rasanya.
Nasi ini sudah tidak ada rasanya.
Daging sapi pun sudah tidak ada rasanya.
yang ada hanya tenda-tenda silaturahmi dari elite-elite kuasa.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya.
Agung Tuanany
sudah sepekan lebih tidak menulis langsung tanpa ada hasrat untuk menulis.
pengen nyantai seperti dipantai.
daripada mikirin ilmu yang terus membuat orang lebih keblinger jika mengetahui..
kalo ada yang memperhatikan gerak dan laju sepeda kumbang.
terulang kembali masa yang seperti dulu.
mending nyantai...
biar nyantai..
melihat kebar-baran dan lagi-lagi banyaknya anak-anak Tk yang ditanya secara subtantid akar pemasalahan malah jawab asal-asalan.
Sudah bergelar Prof.
sudah bergelar Polit__Tikus __biro kerjasama Antara Kesinambungan api dengan macan.
selalu saja peng-elakkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Narasumber.
sehingga membikin mata mu tampak berbohong di bandingkan Orang-orang Jujur yang berbicara.
orang jujur berbicara matanya itu tidak melirik kekanan--dan ke kiri.
secara tidak disadari mereka yang ada di corong-corong Propagandis dari beberapa partai ternama di negeri ini selalu saja membikin iklan dan janji-janji BUI.
weeeew.
semakin dilihat semakin asam saja ma'na dan penjelasan disaat mereka berdiskusi.
semakin tidak mau dihisap saripati pemikirannya.
bagi hati-nurani yang masih mengetahui mana yang benar dan tidak berbohong, tampak seperti melihat pesakitan yang selalu saja menjadi mengucek matanya dengan deterjen otak-otak untuk mengeluarkan seribu bahkan jutaaan alasan untuk selalu membohongi rakyat yang sudah dihujung panas nya kepala ini.
sebenarnya malas sekali untuk menulis tentang kejadian di Nusantara dengan perpolitikkan yang selalu membikin untah dikala melihat iklan-iklan senyuman manis dan janji-janji dusta-belaka. namun apa-hal yang harus disesali, selalu saja kuganti channel nya dengan menonton filem kartun yang tak ku mengerti suara yang keluar. Hanya menertawai lakon-lakon yang ada di imajinasi nakal penulis.
Perekonomian.
Dalam beberapa har ini banyak orang yang meng-garuk kepalanya sendiri, karena melihat akan datang krisis ekonomi yang membuat semua mata terbelalak ketika rupiah akan jatuh nilai nya dari pasar yang memperdagangkan uang-saham yang tidak pernah disentuh oleh tangan-tangan yang mencangkul sawah, oleh tangan-tangan yang selalu mengupas bawang, oleh tangan-tangan yang selalu menguliti dan menghitung Uang Receh.
begitu banyak kekayaan alam di Nusantara
itu semua adalah anugerah oleh yang kuasa.
namun lagi-lagi selalu membakar amarah yang terpendam
membakar pipa-pipa subsidi untuk kaum papa.
Filter ini sudah tidak ada rasanya.
Nasi ini sudah tidak ada rasanya.
Daging sapi pun sudah tidak ada rasanya.
yang ada hanya tenda-tenda silaturahmi dari elite-elite kuasa.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya.
Agung Tuanany
Selasa, 20 Agustus 2013
Senin, 19 Agustus 2013
Jumat, 16 Agustus 2013
Surat Untuk Ayahanda.
Di Tulis Oleh : Agung Tuanany. |16 Agustus 2013 | Jummat Yang Agung.
Setelah mendengar petuah dari ayahanda.
aku akan giat untuk menegakkan Bendera Indonesia yang wangi di jahit oleh Ibunda Fatwamati.
akan ku jaga merah nya.
akan kujaga kebersihan putih nya.
hingga Tidak akan ku kotori dengan debu sekalipun yang hinggap di
langit-langit Nusantara yang biru hingga jingga jika ia di lepas dari
tiang Sang SAKA,Tiang bendera.
Ku sematkan dan bakti ku kepada
Penjaga Teritorial Abdi Negara yang telah menjaga ku, dan menjaga
seluruh Ummat Nusantara dan NUsa-Ina, hingga Aceh dan papua pun akan
selalu bangga untuk melihat mu berkibar di Dinginnya Puncak-puncak
gunung, hingga seluruh pAsir-pasir Nusantara Berbisik dengan ombak yang
selalu menghiasi suka-cita Negara ku.
Terimakasih Ayahanda.
akan Kujaga Cita-cita ku untuk selalu menggambar begitu birunya laut
samudra yang telah di wariskan dengan Sumpah Palapa dari Buah Maja.
Terimakasih Kepada Jenderal-Jenderal TAnah Air Tumpah darah ku.
akan kujaga amanat-amanat Jenderal Soedirman bersama teman-temannya..
karena kenapa..
karena Aku masih menghadapkan dan mengangkat Tangan kanan ku dengan
sikap Tegap, karena Beliau tidak pernah menurunkan Tangannya.
Bangsa dan Budayaku begitu amatlah luhur.
tumpah darah tempatku di lahirkan.
tumpah darah tempatku untuk memajukan.
akan kubangun Istana-Istana Megah
sesuai Janji-Janji Ayahanda.
Aku masih melihat dan ingin selalu mengirim surat kepada bapak-bapak
negara yang Tegas untuk menyatakan bahwa Bangsa Indonesia Berdaulat ADIL
dan MAKMUR dari dan untuk Rakyat.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya.
Agung Tuanany
NB : Tulisan ini pun telah di muat di F.B
Selasa, 13 Agustus 2013
Homicide - Tera Angkara
sejarah tak akan mengulangi makna dan kata....
di setiap nyali..
di setiap ambisi.
namun apa yang harus di bawa..
apakah mayat-mayat yang kau tembaki lewat Negara Donor.
apakah uang-uang mu bisa membungkam suara yang tak melihat masa depan yang tak binasa di terik mata hati.
memang nanar.
jangan lagi kau bohongi
jangan kau jual DARAH ANAK MUDA.!!!
CUKUP.
mereka..
dan mereka yang hilang di TIKAM TIRANI DAN REZIM KARENA VOKAL.!!!
Tidak ada kata-kata yang indah Selain TUHAN KU MAHA atas SEGALA MAHA.
Dengan menyebut Nama TUHAN KU ALLAH yang MAHA TIADA TARA.
Wasalam.
Jakarta.SALEMBA RAYA.
Penjara Bau Tanah.
Agung Tuanany
Homicide - Sajak Suara
sajak-suara yang mengutuk REZIM PEMERKOSA RAKYAT.
kenapa ku tulis Pemerkosa..
karena Tak ada kata yang laik dan elok untuk menyebut Nama-nama mereka..
teriring salam..
untuk Wijhi Widodo.
Wasalam.
Jakarta.Salemba Raya.
Penjara Bau Tanah.
Wasalam.
Agung Tuanany
PEMUDA.
PEMUDA.
Oleh : Agung Tuanany. |4:09 PM | Rabu 8 Agustus 2013.
Pemuda. Sekali lagi...ini adalah perkataan dari kosa-kata kah, aku hanya menerka,, bukannya tidak mengerti, kalimat 'Pemuda' kata tunggal yang berdiri dari muda dengan imbuhan 'Pe-".
Muda artinya tidak tua, keriput tidak layu.
Ini menurutku.
Dan itu sah-sah saja.
Weeeeeeeee.
Girang.. Mau baca tulisan Seorang Pemuda katanya.
Dengan Nama-nama dan Kosa-kata yang Di ajarkan Malaikat kepada adam, dan Orang-Orang suci (baca: Cendikiawan; Utusan Tuhan; kyai; Pastur; Uskup; Bishop; Ulama; Umara; Pemimpin). Yang selalu ku baca kitab-kitab nya, yang selalu ku lihat bagaimana gaya berbicaranya; yang selalu di ikuti Pola-pola tingkah laku kesehariaannya. Yang tidak Pongah.
Pemuda yang memekikkan Malam.
Sepatu ku baru saja ku cuci.
Sekarang saat nya untuk dipakai.
Senjata ku bisa parang
Tajam nya megalahkan Perubahan.
Senjata ku bisa Panah beracun
Meracuni Cita dan Asa.
Senjataku Hanya Kertas dan Tinta DARAH !!!.
Oh..
Amboi aj deh...
Pemuda.
Entah dia Pembual.
Entah dia Pemimpi.
Entah dia Pemabuk.
Entah dia Pemain.
Entah dia Pembuat onar.
Entah dia Pendobrak.
Apa dia Pembertontak.
Yang selalu tidak ingin mati
di terik Jingga nya pagi.
Karena burung-burung pipit
Masih berceloteh dengan
Tekukuran sekelebat Ayam pagi.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya,
Penjara bau Tanah.
Teruntuk Padi yang menguning
Teruntuk Daun yang menjingga.
Teruntuk benih di pasiran Nusantara.
Agung Tuanany.
NB : Tulisan ini pun telah di muat di F.B
Oleh : Agung Tuanany. |4:09 PM | Rabu 8 Agustus 2013.
Pemuda. Sekali lagi...ini adalah perkataan dari kosa-kata kah, aku hanya menerka,, bukannya tidak mengerti, kalimat 'Pemuda' kata tunggal yang berdiri dari muda dengan imbuhan 'Pe-".
Muda artinya tidak tua, keriput tidak layu.
Ini menurutku.
Dan itu sah-sah saja.
Weeeeeeeee.
Girang.. Mau baca tulisan Seorang Pemuda katanya.
Dengan Nama-nama dan Kosa-kata yang Di ajarkan Malaikat kepada adam, dan Orang-Orang suci (baca: Cendikiawan; Utusan Tuhan; kyai; Pastur; Uskup; Bishop; Ulama; Umara; Pemimpin). Yang selalu ku baca kitab-kitab nya, yang selalu ku lihat bagaimana gaya berbicaranya; yang selalu di ikuti Pola-pola tingkah laku kesehariaannya. Yang tidak Pongah.
Pemuda yang memekikkan Malam.
Sepatu ku baru saja ku cuci.
Sekarang saat nya untuk dipakai.
Senjata ku bisa parang
Tajam nya megalahkan Perubahan.
Senjata ku bisa Panah beracun
Meracuni Cita dan Asa.
Senjataku Hanya Kertas dan Tinta DARAH !!!.
Oh..
Amboi aj deh...
Pemuda.
Entah dia Pembual.
Entah dia Pemimpi.
Entah dia Pemabuk.
Entah dia Pemain.
Entah dia Pembuat onar.
Entah dia Pendobrak.
Apa dia Pembertontak.
Yang selalu tidak ingin mati
di terik Jingga nya pagi.
Karena burung-burung pipit
Masih berceloteh dengan
Tekukuran sekelebat Ayam pagi.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya,
Penjara bau Tanah.
Teruntuk Padi yang menguning
Teruntuk Daun yang menjingga.
Teruntuk benih di pasiran Nusantara.
Agung Tuanany.
NB : Tulisan ini pun telah di muat di F.B
Sabtu, 03 Agustus 2013
NASIONALISME YANG TERGADAI OLEH PROPAGANDA.
NASIONALISME YANG TERGADAI OLEH PROPAGANDA.
Dengan Menyebut nama Mu Tuhan Semesta alam.
sungguh ilmu sihir mereka semakin tampak di muka orang-orang ber-iman.
Apakah mereka tidak takut dengan Azab yang selalu kau ceritakan.
Rasa-rasa nya, para kaum munafik dari bani Muhammad dan Bani Ibrahim yang menghianati Ajaran-Ajaran akan suci untuk selalu menjaga dalam kebaikan dan kasih sayang tidak tampak lagi di Nusantara ini. Se-onggok tulang yang memadati otot-otot ini masih berfikir dengan payah akan nikmat yang engkau berikan kepada Keluarga (baca: bani) Muhammad dengan keluarga Isa dengan Keluarga Musa dengan Keluarga Harun dengan Keluarga Ibrahim (baca : bapak segala bani).
Kesengsaraan selalu melanda bagi orang-orang yang mencurigai dan curiga sesama makhluk yang engkau sebut dia Manusia (baca: yang selalu menumpahkan darah), untuk memperebutkan namanya kemenangan semu di dunia. Jangan marah terlebih dahulu wahai pembaca budiman. Ini hanyalah Konteks yang engkau harus maknai bait demi bait (baca: bagian yang sama (panjang iramanya) yang disitir oleh makhluk yang selalu curiga dengan keburukan, karena keburukan selalu menghadap kepada neraka mu. Baik neraka di dunia fana ini, dan Neraka yang tanpa muslihat di hari penghisapan.
Negara.
bagaikan siang dan malam, seluruh Alam selalu saja menyebut Nama mu, walaupun banyak yang hati-nya sedih melihat kemunkaran dan kemunafikan menjadi satu di alam rahwana yang bernama dunia air mata. Kekuatan dan Azab mu begitu nyata di relung hati para penghembus propaganda media bar-bar untuk selalu mengikuti langkah Iblis. Langkah yang menggoda untuk meneriakkan KEBAIKAN !!!!.
Mereka benar-benar tuli, benar-benar di tutup mata hati bahkan mata kaki mereka. Mereka selalu saja mengajarkan pada kenistaan agama suci yang engkau turunkan. propaganda negatif tentang bapakisme : (baca : praktik hubungan pemimpin dan bawahan yang baik budi nya)
membuat dan menyadarkan hati pemimpin negeri ini. Semoga mereka tidak di Azab di hari penghisaban di saat mereka tertutup oleh kain putih tak selembut sutera, jas dan dasi beserta topi dan sepatu phantopel nya. Masih banyak yang kulihat yang memperebutkan Harta dan singgasana di dunia fana, bagaikan qisos (baca: hukuman) untuk kaum-kaum yang di hatinya ada dilanda gunda gulana.
moncong-moncong propaganda yang selalu mengeluarkan bahasa carut marut untuk membunuh karena kepentingan kaum-kaum kapitalis nan liberalis yang selalu saja mempermalukan hati-hati (baca: Qolbun) orang-orang yang beriman. Masih berseliwearan untuk menjauhkan mereka dari pendengar propaganda.
Mereka ingin mengangkat isu kerusuhan dengan mengatasnamakan Agama mu, mereka ingin mengangkat isu tentang kepentingan para penjahat yang di suapi oleh kelas-kelas proletariat berbagai nikmat setan dan iblis yang keluar dari pantat bumi Nusantara. Yaitu mereka yang berhati busuk dan kesal terhadap tulisan dari tembok ratapan. apakah mereka sadar atau tidak tentunya hanya engkau llah yang mempunyai kehendak dan kekuasaan untuk selalu tidak meng-Azab mereka dengan burung-burung yang engkau kirim dari kerajaan Neraka yang di kaki-kaki burung Nazareth terdapat kerikil-kerikil panas untuk membakar segala seragam penghinatan, kecanggungan, adu-domba imperialis dalam mengelola tata laksa negara Nusantara ini.
Negara kami adalah negara yang sangat pahit untuk engkau keluarkan kenikmatan yang mematikan. Pancasila masih menjadi Lambang dan perisai dari terpaan kepentingan Global. Jangan kau otak-atik simbol negara itu. Namun jika kau masih serius untuk melaksanakan propaganda Global di pasir-pasir Nusantara ku, akan kupatahkan sayap-sayap malaikat yang menjelma menjadi setan di alam pikiran mu. Tak tergantikan.. dan tak terbalas untuk Agama orang-orang suci (baca: Agama Islam) untuk takut dan berlutut di kacamata layar tv sebesar binatang buas nan berbisa.
Wahai Tentara ku yang ada di langit dan di bumi, jangan takut akan kematian yang selalu saja menghinggap dan menerpa di hatimu. walaupun engkau berada di hutan dan teritorial negara ku, aku akan mencium tangan jendral Sudirman. Karena kau yang selalu menjaga teritorial ku di saat semua Ummat manusia yang di namakan Indonesia ini tertidur dan terlelap dengan mimpi-mimpi Indah untuk melihat begitu ber-demokrasi nya Nusa-Ina yang diperjelas menjadi Nusantara.
Walaupun Banyak partai oposisi sampai oplosan bahkan yang mengatasnamakan Katabelece dan kartu nama Keluarga besar mu. Karena aku tau kau tidak mungkin menyalahi aturan untuk selalu tunduk dan patuh kepada jenderal-jenderal yang beriman nan setia jiwa dan raga untuk selalu mempertahankan ke-utuhan NKRI.
Penutup.
Selalu ku bungkukkan Kepala ku kepada Negarawan, Cendikiawan, Pahlawan-pahlawan ku, Mahasiswa, kepada seluruh ibu di dunia ini untuk tetap menghormati dan menjaga keutuhan bangsa.
namun jika ada yang berani plintat-plintut dalam memainkan irama penyerangan dan pertahanan tidak sudi ku banggakan engkau wahai Laki-laki yang di turunkan derajat nya di khalayak umum.
karena...
kamu kepo. dan selalu mengawasi ku bak satelit yang akan ku tembakkan kepadamu parang; golok; badik; untuk menumpahkan isi otak mu yang selalu bermain di alam filsafat yang merusakkan Moral BANGSA KU.
Wahai.. TENTARA NEGARA INDONESIA.
Maafkan daku jika aku tidak akan bertekuk lutut kepada Yahudi, kepada bangsa Bar-bar, kepada kaum -- kelompok -- organisasi -- partai yang selalu saja memenjara sunyi Idealisme (baca: keimanan dan ketaqwaan) ku.
Teruntuk padi yang akan di cabut dari tanah pertiwi..
sudah siap kah kau ..
karena Azab Tuhan orang-orang beriman untuk mu pasti akan datang.
walau engkau belum mati,
mati mata hatimu.
mati mata kakimu.
Teruntuk Daun yang menghijau.
terus llah menyuarakan INDONESIA AKAN BANGKIT DARI KETERPURUKANNYA.
TERUNTUK BENIH YANG AKAN DI TANAM DI LADANG SURGA...
TETAP KAN LLAH HATI MU UNTUK BERBICARA LANTANG ..
apa itu Syariah..
apa itu Demokrasi..
apa itu Sejarah.
dan Jagalah barisan Sholat mu.
Wasalam.
jakarta. Salemba Raya
Penjara Bau Tanah.
Agung Tuanany
Jumat, 02 Agustus 2013
Sistem Moral Penipu.
Jummat yang Agung, 2 Agustinus 2013
Rasa Moral adalah pembawaan sewaktu lahir dari manusia dan selama berabad-abad ia telah menjadi ukuran tingkah laku moral dari manusia biasa, yang membenarkan sifat-sifat tertentu dan mencela sifat-sifat lainnya. sementara,
Dari Segi Moral yang baik, maka keadilan, keberanian, kejujuran dan ketaatan, misalnya telah sepanjang masa memperoleh puji-pujian dan sejarah tidak pernah mencatat zaman apapun yang berhak dinamakan zaman dimana kepalsuan, ketidak adilan, kezaliman dan pemungkiran janji boleh ditegakkan. persaudaraan, kasih-sayang, ketaatan dan kemurahan hati telah sepanjang masa dinilai tinggi, sedang ke-akuan, kebengisan, keikiran, dan kecongkakan seorang yang di anggap sebagai penguasa bengis yang telah membredel keadilan dan menaruhnya di sudut pojok kamar-kamar ilusional nan abstrak. Telah tidak dibenarkan oleh masyarakat yang mengagungkan kesucian dari jalan Tuhan yang selalu menemani Manusia yang berwujud kapitalis, liberalis, fasis, nan sekular.
Manusia sepanjang masa menghargai kesabaran, ketegasan dan kepahlawanan dan tiada pernah membenarkan sifat-sifat tak sabar, angkuh pengecut, pendusata, penghianat, penipu yang lebih bejat dari hewan-hewan buas yang berakal namun tidak mempunyai ke-iman-an yang menolong sesama orang-orang susah hatinya.
Kejantanan, ramah tamah, sikap hormat, pemberani dan murah hati sepanjang masa telah digolongkan orang kedalam sifat-sifat baik, sedang kekasaran, pendendam, pendengki dan pengicuh (baca: tidak peduli; tidak mengindahkan; tidak perduli) yang menimbulkan kembali kegoncangan sosial yang maha dahsyat untuk pelakon-pelakon aksara buta yang mempengaruhi tender-tender besar untuk menyemir pantat-pantat penguasa, yang hanya untuk mejalankan proyek-proyek fikti, di ibaratkan mata rantai bajingan.
penulis tidak perlu memperjelaskan kenapa daya mabok marxis begitu membuai dan membutakan para pengemis jalanan yang selalu saja hidup di antara kita. dan itu adalah hasil dari dalil-dalil Qot"i (baca: Hukum Tetap). Di ibaratkan suntikan-suntikan pendulum yang memekakkan telinga, mereka begitu resah, dan seperti kecolongan langkah-langkah strategis apa yang di mau untuk menjalankan modal-modal sumber daya di pantat bumi Nusantara.
Penjilat adalah umpan yang baik bagi pemberani untuk menetapkan langkah dan alur kepemimpinan dalam menentukan bahkan lebih mendekatkan pemimpin dalam kewaspadaan level tertinggi. bagaikan meminum asi di campur bisa Khamer. begitulah kepemimpinan di era rezim yang selalu saja memabukkan ummat (baca: pengikut jalannya) kejalan Neraka dunia ,yang seperti ransum (baca: makanan untuk binatang melata yaitu babi-babi gemuk berdasi).
Secara pelan-pelan, kecil dan besar nya bentuk tulisan penulis, memang sudah di tandai untuk merubah dunia ilusional yaitu, dunia yang sejahtera, tanpa tukang-tukang fitnah yang selalu membuka mulutnya. Namun hanya orang-orang Ikhlas lah yang benar-benar bisa menerima fitnahan dari 8 penjuru mata angin.
Demikian juga keadaan dalam ukuran baik dan buruknya Moral Bangsa proletariat yang tidak pernah memakan harta-harta anak-anak yatim. Tetapi persepsian itu tidak lah dibenarkan untuk membenarkan memakan-makanan yang sudah diketahui ke-halal-an nya. bagi tingkah laku kolektif dari suatu masyarakat dalam keseluruhannya. Penilaiannya sama sekali tidak berbeda dalam hal perorangan manusia. Hanya masyarakat yang memiliki kebajikan-kebajikan, disiplin, saling cinta-mencintai, penuh rasa persaudaraan walaupun beda Ras, Suku, Agama. Karena kedepannya tetaplah iblis-iblis durja selalu memakai terompet sangkakala untuk mengipas-ngipas para penganut jalan orang-orang suci yang terlahir dari olah fikir akal dan hati yang se-iya dan sekata dalam perbuatannya. Walaupun para pengikut itu tidak llah mempercayai kitab-kitab suci samawi sekalipun.
Jika bertentangan dengan ini, seperti tiada ber-organisasi, berhimpun, untuk menyelamatkan juataan manusia berakal sehat dari terjangan propanganda yang selalu saja meneriaki telinga para penghitung bintang-bintang dilangit, ahli-ahli bar-bar. Maka siapkanlah ke-kacau balauan (baca : anarki), tanpa kesimbangan moral sosial sebagia manifestasi kebobrokan tinjauan-tinjaun ilmiah para filsafat yang meliberalkan dan mengosongkan tempat-tempat ibadah yang di buka untuk memberitakan kebenaran Tuhan, dan menjadikan para penghianat menjadi gila karena tidak pernah mereka membayangkan terbantahnya ajaran-ajaran dari kelas-kelas yang di alasi oleh kepentingan.
maka, makin banyak pengikut gerakan masa, yaitu dengan selalu mengingatkan,selalu dan selalu untuk mengingat pesan-pesan para pemimpin-pemimpin di jalan tuhan, yaitu berdzikir (baca: mengingat Tujuan suci), sebab para kaum-kaum kapiltais tidak akan pernah bisa untuk merobek dan merangsek masuk kedalam pembuluh-pembuluh darah rahwana, dan arjuna-arjuna Nusantara, masuk kedalam buah maja.
Para penipu memang lah handal untuk menipu jiwa-jiwa yang menginginkan perubahan secara kontrovesil. namun jalan kontra (baca: berbalik; keadaan tidak setuju; keadaan menentang) bukanlah jalan yang sah.
karna setiap jalan suci tidak pernah, dan tidak boleh merusak sendi-sendi perjuangan untuk memerdekakan bangsa dan bernegara. Karena ini adalah bukan penjara-penjara yang memberontak akibat keras dan ironis.
Pemuda yang selalu dididik Keras, Ingat !! bukan kasar dan tidak berlebihan. yaitu perawatan dari orang-orang tua, yang selalu saja mengingatkan, dan menanamkan Iman yang sangat llah berharga nilainya dari seluruh material-material yang ada. Akan menjadikan pemuda tidak mengikuti pengaruh-pengaruh Narkotika, Ganja, Shabu, Free Sex, Free Alkohol. Karena 14 abad yang lalu lebih kejam dari zaman ini.
Dimana Orang-orang yang penuh untuk dihormati tidak dapat lagi di temukan di era dan orde-orde kedepan. Karena ukuran untuk di hormati dari sopan-santun dan budaya timur yang mengedapankan Estetika kehidupan. Tidak ditemukan di Orde Reformasi yang selalu saja ber-onani untuk menjalankan Sekulerisme. Maka Zinah adalah hal yang lumrah. Zinah dengan perselingkuhan kekuasan, perselingkuhan Undang-Undang, Perselingkuhan Norma dan tata-cara beradap dalam menghormati sesama.
kecengengan generasi muda hari ini, adalah bentuk ketidak-berdayaan untuk menyambut masa depan, dari terjangan media yang menjadi corong-corong para pemilik saham beserta modal kapitalis.
Karena anjing tidak pernah akan tumbuh secara normal, untuk menegakkan muka,
karena selalu saja ada Serigala merong-rong balik para kompeni-kompeni dan meng-gigit balik rantai-rantai balpirik.
karena semua masuk dari mulut-mulut durja yang berbau minuman keras, begitu membahayakan anjing-anjing tua yang hidungnya tidak bisa bernafas lagi.
Teruntuk Padi yang menguning. Sungguh kening mu begitu bersahaja.
Teruntuk Daun yang menjadi biang kerok. jangan mematahkan daun jendela.
nanti kupatahkan daun telinga mu.
Teruntuk Benih dan tunas Bangsa, Pertahankan kehormatan Bangsa yang bermental Santun.
Wasalam.
Agung Tuanany.
Sistem Moral Penipu.
Demi waktu yang engkau berikan, bukanlah menjadi mainan yang bisa dimain-mainkan oleh pembawa amanah yang kerdil nan kecil ini.
Rasa Moral adalah pembawaan sewaktu lahir dari manusia dan selama berabad-abad ia telah menjadi ukuran tingkah laku moral dari manusia biasa, yang membenarkan sifat-sifat tertentu dan mencela sifat-sifat lainnya. sementara,
Instingtif (baca: dengan atau menurut insting; Insting: pola-pola tingkah laku yang bersifat turun temurun yang dibawa sejak lahir; naluri; garizah; kecenderungan kepada tingkah laku yang diwarisi dari nenek moyangnya kebiasaan-kebiasaan pada binatang jenis tertentu tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar) dapat berbeda-beda dari manusia ke manusia, kesadaran batin manusia telah memberikan suatu putusan yang lebih-kurang uniform (Baca: seragam) sifatnya dalam membenarakan tingkah laku tertentu lainnya sebagai sifat buruk (baca: jahat).
Dari Segi Moral yang baik, maka keadilan, keberanian, kejujuran dan ketaatan, misalnya telah sepanjang masa memperoleh puji-pujian dan sejarah tidak pernah mencatat zaman apapun yang berhak dinamakan zaman dimana kepalsuan, ketidak adilan, kezaliman dan pemungkiran janji boleh ditegakkan. persaudaraan, kasih-sayang, ketaatan dan kemurahan hati telah sepanjang masa dinilai tinggi, sedang ke-akuan, kebengisan, keikiran, dan kecongkakan seorang yang di anggap sebagai penguasa bengis yang telah membredel keadilan dan menaruhnya di sudut pojok kamar-kamar ilusional nan abstrak. Telah tidak dibenarkan oleh masyarakat yang mengagungkan kesucian dari jalan Tuhan yang selalu menemani Manusia yang berwujud kapitalis, liberalis, fasis, nan sekular.
Manusia sepanjang masa menghargai kesabaran, ketegasan dan kepahlawanan dan tiada pernah membenarkan sifat-sifat tak sabar, angkuh pengecut, pendusata, penghianat, penipu yang lebih bejat dari hewan-hewan buas yang berakal namun tidak mempunyai ke-iman-an yang menolong sesama orang-orang susah hatinya.
Kejantanan, ramah tamah, sikap hormat, pemberani dan murah hati sepanjang masa telah digolongkan orang kedalam sifat-sifat baik, sedang kekasaran, pendendam, pendengki dan pengicuh (baca: tidak peduli; tidak mengindahkan; tidak perduli) yang menimbulkan kembali kegoncangan sosial yang maha dahsyat untuk pelakon-pelakon aksara buta yang mempengaruhi tender-tender besar untuk menyemir pantat-pantat penguasa, yang hanya untuk mejalankan proyek-proyek fikti, di ibaratkan mata rantai bajingan.
kekacuan ekonomi llah menyebabkan Nusantara tidak mempunyai arah pembangunan yang jelas, karena para tekhnokrat-tekhnokrat muda telah masuk di alam pemilkirannya, pemikiran untuk memperkaya dompet Tuan-tuan pembaca yang meringis kegirangan melihat tulisan ini.
penulis tidak perlu memperjelaskan kenapa daya mabok marxis begitu membuai dan membutakan para pengemis jalanan yang selalu saja hidup di antara kita. dan itu adalah hasil dari dalil-dalil Qot"i (baca: Hukum Tetap). Di ibaratkan suntikan-suntikan pendulum yang memekakkan telinga, mereka begitu resah, dan seperti kecolongan langkah-langkah strategis apa yang di mau untuk menjalankan modal-modal sumber daya di pantat bumi Nusantara.
Penjilat adalah umpan yang baik bagi pemberani untuk menetapkan langkah dan alur kepemimpinan dalam menentukan bahkan lebih mendekatkan pemimpin dalam kewaspadaan level tertinggi. bagaikan meminum asi di campur bisa Khamer. begitulah kepemimpinan di era rezim yang selalu saja memabukkan ummat (baca: pengikut jalannya) kejalan Neraka dunia ,yang seperti ransum (baca: makanan untuk binatang melata yaitu babi-babi gemuk berdasi).
Ini bukanlah fitnah yang membunuh orang secara drastis, bukanlah meng-ada-ada. Ini bukanlah berita bagi penguasa yang keras dalam menumpulkan gerakan masa yang akan segera berkumpul bak burung-burung hantu yang di temani malaikat tak bersayap.
Terfitnah nya diri.
Secara pelan-pelan, kecil dan besar nya bentuk tulisan penulis, memang sudah di tandai untuk merubah dunia ilusional yaitu, dunia yang sejahtera, tanpa tukang-tukang fitnah yang selalu membuka mulutnya. Namun hanya orang-orang Ikhlas lah yang benar-benar bisa menerima fitnahan dari 8 penjuru mata angin.
Demikian juga keadaan dalam ukuran baik dan buruknya Moral Bangsa proletariat yang tidak pernah memakan harta-harta anak-anak yatim. Tetapi persepsian itu tidak lah dibenarkan untuk membenarkan memakan-makanan yang sudah diketahui ke-halal-an nya. bagi tingkah laku kolektif dari suatu masyarakat dalam keseluruhannya. Penilaiannya sama sekali tidak berbeda dalam hal perorangan manusia. Hanya masyarakat yang memiliki kebajikan-kebajikan, disiplin, saling cinta-mencintai, penuh rasa persaudaraan walaupun beda Ras, Suku, Agama. Karena kedepannya tetaplah iblis-iblis durja selalu memakai terompet sangkakala untuk mengipas-ngipas para penganut jalan orang-orang suci yang terlahir dari olah fikir akal dan hati yang se-iya dan sekata dalam perbuatannya. Walaupun para pengikut itu tidak llah mempercayai kitab-kitab suci samawi sekalipun.
Jika bertentangan dengan ini, seperti tiada ber-organisasi, berhimpun, untuk menyelamatkan juataan manusia berakal sehat dari terjangan propanganda yang selalu saja meneriaki telinga para penghitung bintang-bintang dilangit, ahli-ahli bar-bar. Maka siapkanlah ke-kacau balauan (baca : anarki), tanpa kesimbangan moral sosial sebagia manifestasi kebobrokan tinjauan-tinjaun ilmiah para filsafat yang meliberalkan dan mengosongkan tempat-tempat ibadah yang di buka untuk memberitakan kebenaran Tuhan, dan menjadikan para penghianat menjadi gila karena tidak pernah mereka membayangkan terbantahnya ajaran-ajaran dari kelas-kelas yang di alasi oleh kepentingan.
maka, makin banyak pengikut gerakan masa, yaitu dengan selalu mengingatkan,selalu dan selalu untuk mengingat pesan-pesan para pemimpin-pemimpin di jalan tuhan, yaitu berdzikir (baca: mengingat Tujuan suci), sebab para kaum-kaum kapiltais tidak akan pernah bisa untuk merobek dan merangsek masuk kedalam pembuluh-pembuluh darah rahwana, dan arjuna-arjuna Nusantara, masuk kedalam buah maja.
Manifestasi ketimpangan.
Para penipu memang lah handal untuk menipu jiwa-jiwa yang menginginkan perubahan secara kontrovesil. namun jalan kontra (baca: berbalik; keadaan tidak setuju; keadaan menentang) bukanlah jalan yang sah.
karna setiap jalan suci tidak pernah, dan tidak boleh merusak sendi-sendi perjuangan untuk memerdekakan bangsa dan bernegara. Karena ini adalah bukan penjara-penjara yang memberontak akibat keras dan ironis.
Pemuda yang selalu dididik Keras, Ingat !! bukan kasar dan tidak berlebihan. yaitu perawatan dari orang-orang tua, yang selalu saja mengingatkan, dan menanamkan Iman yang sangat llah berharga nilainya dari seluruh material-material yang ada. Akan menjadikan pemuda tidak mengikuti pengaruh-pengaruh Narkotika, Ganja, Shabu, Free Sex, Free Alkohol. Karena 14 abad yang lalu lebih kejam dari zaman ini.
Dimana Orang-orang yang penuh untuk dihormati tidak dapat lagi di temukan di era dan orde-orde kedepan. Karena ukuran untuk di hormati dari sopan-santun dan budaya timur yang mengedapankan Estetika kehidupan. Tidak ditemukan di Orde Reformasi yang selalu saja ber-onani untuk menjalankan Sekulerisme. Maka Zinah adalah hal yang lumrah. Zinah dengan perselingkuhan kekuasan, perselingkuhan Undang-Undang, Perselingkuhan Norma dan tata-cara beradap dalam menghormati sesama.
Penutup.
kecengengan generasi muda hari ini, adalah bentuk ketidak-berdayaan untuk menyambut masa depan, dari terjangan media yang menjadi corong-corong para pemilik saham beserta modal kapitalis.
Pemuda sudah tidak menghargai apa itu namanya Senjata Senapan Serbu.
Pemuda sudah tidak menghargai apa itu namanya Senjata Kimia.
Pemuda sudah tidak menghargai persekutuan dalam kejahatan yang memelaratkan dan menistakan ajaran-ajaran Agama yang Agung sekalipun.
Karena anjing tidak pernah akan tumbuh secara normal, untuk menegakkan muka,
karena selalu saja ada Serigala merong-rong balik para kompeni-kompeni dan meng-gigit balik rantai-rantai balpirik.
karena semua masuk dari mulut-mulut durja yang berbau minuman keras, begitu membahayakan anjing-anjing tua yang hidungnya tidak bisa bernafas lagi.
Teruntuk Padi yang menguning. Sungguh kening mu begitu bersahaja.
Teruntuk Daun yang menjadi biang kerok. jangan mematahkan daun jendela.
nanti kupatahkan daun telinga mu.
Teruntuk Benih dan tunas Bangsa, Pertahankan kehormatan Bangsa yang bermental Santun.
Wasalam.
Agung Tuanany.
KH.ZAINUDDIN MZ (3) - PRESIDEN TITIPAN
kader sama kadir,, nggak kurapan, ngak kudisan,..
what's wrong with NUSANTARA..
hanya bom waktu.
nelson mandela. fight for liberation not rebelution. with flamboyan REVOLUTION.
Langganan:
Postingan (Atom)