PEMUDA.
Oleh : Agung Tuanany. |4:09 PM | Rabu 8 Agustus 2013.
Pemuda. Sekali lagi...ini adalah perkataan dari kosa-kata kah, aku
hanya menerka,, bukannya tidak mengerti, kalimat 'Pemuda' kata tunggal
yang berdiri dari muda dengan imbuhan 'Pe-".
Muda artinya tidak tua, keriput tidak layu.
Ini menurutku.
Dan itu sah-sah saja.
Weeeeeeeee.
Girang.. Mau baca tulisan Seorang Pemuda katanya.
Dengan Nama-nama dan Kosa-kata yang Di ajarkan Malaikat kepada adam,
dan Orang-Orang suci (baca: Cendikiawan; Utusan Tuhan; kyai; Pastur;
Uskup; Bishop; Ulama; Umara; Pemimpin). Yang selalu ku baca kitab-kitab
nya, yang selalu ku lihat bagaimana gaya berbicaranya; yang selalu di
ikuti Pola-pola tingkah laku kesehariaannya. Yang tidak Pongah.
Pemuda yang memekikkan Malam.
Sepatu ku baru saja ku cuci.
Sekarang saat nya untuk dipakai.
Senjata ku bisa parang
Tajam nya megalahkan Perubahan.
Senjata ku bisa Panah beracun
Meracuni Cita dan Asa.
Senjataku Hanya Kertas dan Tinta DARAH !!!.
Oh..
Amboi aj deh...
Pemuda.
Entah dia Pembual.
Entah dia Pemimpi.
Entah dia Pemabuk.
Entah dia Pemain.
Entah dia Pembuat onar.
Entah dia Pendobrak.
Apa dia Pembertontak.
Yang selalu tidak ingin mati
di terik Jingga nya pagi.
Karena burung-burung pipit
Masih berceloteh dengan
Tekukuran sekelebat Ayam pagi.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya,
Penjara bau Tanah.
Teruntuk Padi yang menguning
Teruntuk Daun yang menjingga.
Teruntuk benih di pasiran Nusantara.
Agung Tuanany.
NB : Tulisan ini pun telah di muat di F.B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agung Tuanany
Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah