Selasa, 13 Juni 2017

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)
Sedikit menulis di hari ke-enambelas dan tujuhbelas Ramadhan 1438 hijriyah...

 

Sejak zaman dahulu orang-orang yang Anti dengan Islam akan selalu berusaha menanamkan untuk menjauhkan Ummat dari Ulama-nya; menanamkan untuk menjauhkan dan meragukan Sunnah-Sunnah Rasul-nya; dan yang ter-akhir adalah Menjauhkan Ummat dari Kitab-nya (Al-qur'an). Bersyukurlah bagi orang-orang yang tidak celaka akalnya.

------------------------------------------- Zainuddin MZ.

Mereka yang berkendak untuk menghancurkan kondisi-kondisi keselarasan di dalam diri setiap individu Ummat ini ternyata memang nyata.untuk suatu bangsa yang berdemokratis ini di dalam kehidupan sehari-hari.

Menyerah terhadap keadaan sosial ini, berarti menyerah terhadap Liberalisme di tangan-tangan orang-orang munafik pendusta dengan muka-muka pesakitan yang normal. Keseganan negara untuk membiarkan penyakit ini adalah bukti negara tidak bertanggung jawab atas tanggung jawab dan kewajiban-nya untuk menjaga stabilitas sosial yang berdampak pada stabilitas ekonomi; yang lebih ekstrim-nya adalah stabilitas Keamanan Negara yang adil dan makmur.

Tanda-tanda gagalnya orang-orang terpelajar untuk mengobati penyakit ini adalah ketika daerah kumuh di kota-kota besar berkumpul individu-individu yang tercerabut dari keluarganya; individu-individu ber-cerai dari budayanya dan bergesernya perilaku individu-individu tersebut mencontoh terhadap demokrasi semu yang di lapisi oleh gaya hidup yang lineral fundamental. Ini adalah kerusakan yang mendasar yang mengancam eksistensi masyarakat bebas.

Penutup.

Contoh nyata di negara Amerika Latin di Brasil yang tersohor buruknya suatu kota yang terkenal dengan nama 'Favelas', merupakan akibat dari dicabutnya mereka dari pedesaan disebabkan karena Revolusi Hijau pada tahun 1950-an. Tumbuhnya malin-malin kundang baru dari orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya adalah karena Negara sudah lupa dan disorientasi untuk menerapkan pertanian intensif kewilayah yang dapat diharapkan untuk mengakhiri krisis kelaparan; krisis gizi.

AGAMA BUKAN HANYA LOGIKA.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya.
Hutan Belantara Kota.

Agung Tuanany.

 Teruntuk Daun-Daun muda..
Bersaur-llah dengan Karbohidrat agar tidak payah untuk menggendong akal yang berat di kepala ini.

 Tulisan ini telah di Publish sendiri di FB


share is nice.

penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

Sedikit menulis di hari ke-enambelas; tujuhbelas dan delapanbelas Ramadhan 1438 hijriyah.

                                                                                                      Jakarta 13/06/2017 22:13

Kepada Ayahanda.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri memaksakan untuk selalu berteriak dengan lantang!!!.

Pergaulan nasib..atas kepungan penguasa, memperlihatkan suara-suara yang selalu bersemayam dalam Sturm und Drang.

Udara nampaknya menyanyikan pertanyaan Suara ombak di lautan pekarangan langit merah-nya jingga. Kapal-kapal Layar berkebar-kebar untuk melihat daratan dan belum pernah menginjak kapal. Sudah pernah melaut??. Angkasa semakin hitam dan memutih, dikacamata yang tidak lepas dari telingamu.

Surat Ayahanda telah sampai di telinga-telinga yang membiru untuk selalu mendengar.

Kehidupan yang sore ini tidak saja tidak cukup buat menulis roman sebesar ini.Buah apel telah busuk terbawa papan-papan kayu dari negeri Belanda. Masyarakat Indonesia harus dibikin masak di atas bara vulkanik. Dengan mengipas selendang yang tak luntur di pundak ayahanda.

Kepala-kepala jawatan dan pegawai-pegawai tinggi terus membuat kerusakan di rumah-rumah urusan Dinas langganan kolektif pemerintah. Pekerjaan di kantor-kantor dan perusahaan-perusahaan terutama kepunyaan partikelir Stichting Culture Samenwerking telah pergi untuk membatalkan menghadiri Kongres. Ini tahun bikin kereta bawah tanah; ini tahun bikin jalan-jalan beton; ini tahun bikin jembatan-jembatan agar masyarakat desa bisa ber-jalan-jalan ke kampung-kampung tetangga.

Ayahanda, diri ini sangat terimakasih atas surat yang ayahanda tinggalkan. Baru selembar yang saya baca sepeninggal Ayahanda.



Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

      "The advantage of rebellion from your self-doubt is that you have seen it jealously,
                                 Suddenly by the arm with an infantile abundance"

                                                        in the light of rainy dark.

Tulisan ini telah di Publish sendiri di FB

Selasa, 06 Juni 2017

Catatan Kaki di hari ke-sebelas Ramadhan 1438 hijriyah

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)
Sedikit menulis di hari ke-sebelas Ramadhan 1438 hijriyah....

Jika Ulama kalian telah pergi, dan orang-orang yang bodoh diantara kalian tidak mau mempelajari ilmu, sebelum ilmu ditarik?, sesungguh-nya ditariknya ilmu itu ialah kematian para Ulama.
                                                                 Salim bin Abul-Ja'd dan Abu-Darda.

Jika kau ingat kesusahan saudara (red:pemerintah; orang-orang fasik) yang dipercaya, ingatlah saudaramu Abu Bakar RA, karena dialah sebaik-baik manusia; ialah yang paling adil lagi bertakwa Kecuali Nabi yang paling Sempurna tentang yang diembannya,
yang kedua adalah orang yang terpuji kesaksiannya (red: Ulama; orang saleh; orang ber-Iman),
dan orang pertama yang benar-benar dapat dipercaya.
                                                                     Ibnu Abbas dan Hassan.

Bagi manusia-manusia yang cenderung melebih-lebihkan kemampuan bujukan sebagai alat untuk menanamkan pendapat dan perilaku, hasutan di-anggap sebagai alat yang sangat ampuh. Hasutan pada Abad ke-20 bagi gerakan massa adalah sama seperti pedang yang terhunus.

Propaganda negara-negara Adidaya yang konon seperti tembok Jericho yang runtuh karena terompet Joshua, dalam kenyataannya tidak dapat mempengaruhi jiwa orang-orang yang Mukhlis yaitu orang yang tidak ingin dipengaruhi.

Proses pembaruan yang sangat cepat di Jepang yang bersatu atau Turki yang bersatu sangat menonjol bila dibandingkan dengan proses menyesuaikan diri yang lambat dan penuh onak duri di Republik Rakyat China (RRC), Iran dan negeri-negeri lain yang tidak memiliki rasa persatuan. Rusia Soviet yang bersatu padu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menyerap cara-cara baru dan gaya hidup baru daripada Rusia yang mempunyai ikatan yang longgar seperti semasa di bawah kepemimpinan Tsar.

Lebih jelasnya suku-suku bangsa; negeri-negeri bangsa primitif di Nusantara yang memiliki ikatan masyarakat yang kokoh akan lebih mudah mengadakan Revolusi (red :pembaruan; modernisasi) daripada suku-suku bangsa dengan ikatan-ikatan masyarakat yang mulai tangal satu per satu.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.

Agung Tuanany.

teruntuk Daun-daun Muda.
Teruntuk Daun-daun yang menguning,
Keningmu semakin putih sahaja.

Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Senin, 05 Juni 2017

Catatan Kaki di hari ke-sepuluh Ramadhan 1438 hijriyah

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)
Sedikit menulis di hari ke-sepuluh Ramadhan 1438 hijriyah.

Di alam yang nyata telah membicarakan sosialita yang mengabarkan negeri-negeri adidaya saling berjabat-tangan untuk memojokkan negera-negara adidaya lain-nya.

Di timur tengah persengketaan yang saling mencongok (red: Berdiri Tegak) kepala kerbau memutuskan tali-kesepahaman yang lebih jelas tali-silaturahmi penguasa.

Tampaknya jarak beberapa kilometer saja terlihat seperti berada di sebelah jendela lukisan NUsantara, Sehingga saat mendengar kabar di perompah alam nyata begitu menggemparkan.

Almarhum Tjokroaminoto pernah menulis buku kecil yang menjadi phantom (red: panduan) yang berjudul "Islam dan Sosialisme". diawal abad pembebasan kemerdekaan.

Banyak orang-orang canggung; orang-orang yang dimiskinkan, orang-orang putus asa; orang-orang miskin merdeka; orang-orang hina papa; orang-orang miskin kreatif; yang menderita serta terhina memperhatikan agama Islam, mengira ingin melepaskan diri dari haluan Nasionalisme yang telah mengakar dari awal abad ke-90.

Islam adalah bertentangan dengan nasionalisme yang luhur manakala Nasionalisme bersifat nasionalisme yang sempit nan picik, yaitu nasionalisme yang membuat suatu golongan, kelompok, organisasi, dewan membenci terhadap golongan, kelompok, organisasi dewan yang lainnya.

Secara etis-nya Ummat yang mayoritas ini sangat mengerti betul, bahwa cinta kepada tanah air dan sedia bekerja bagi tanah air adalah satu budi kebaikan yang terpuji, satu Karunia yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang mempunyai segumpal hati yang bersih, yaitu satu kebajikan.

Penutup.


"A Social strategy is nothing other than ordinary military strategy plus a mass struggle; the art of external war plus realities of civil war"
                                                                              Bung Karno.


Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya.
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Minggu, 04 Juni 2017

Catatan Kaki di hari ke-sembilan Ramadhan 1438 hijriyah

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)
Sedikit menulis di hari ke-sembilan Ramadhan 1438 hijriyah.

Ibnu Saud berkata kepada Julius Germanus :"Allah berdiam didalam pedang, tiada kekuasaan dan kekuatan hanya dari pada-Nya, terpujilah ia punya nama".

Rasionalisme pada awal abad ke-90 telah kembali duduk diatas singgasana Islam. Sehingga Rasionalisme menjadi motor pergerakan "re-thinking of Islam" yang dapat dilihat dari lima negara islam, dari Mesir, Turki, Saudi-Arabia, Irak sampai India. Generasi-generasi tua yang kolot, yang telah beku Ideologinya mendesak generasi muda untuk tetap mengorek Rasionalisme.

Dengan Rasionalisme, generasi intelektual muda dapat meng-akurkan pengertian fiqih dengan pemberitaan-pemberitaan di dunia fana nan ilusional ini.

Kedudukan negara-negara Islam belum llah berubah dengan kesombongan penguasa kendati dunia penuh dengan perubahan. Yaitu penguasa yang latah dan kaku. Inilah tantangan walaupun tekanan terus-menerus menuntut Akal dengan nurani (red: Keimanan) orang ber-iman untuk menyebarkan ide-ide dan fikiran-fikiran menelisik masuk di relung orang-orang canggung; orang-orang yang berputus asa; orang-orang sakit. baik sakit kepalanya maupun hatinya yang aji mumpung.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.
 
Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Sabtu, 03 Juni 2017

Catatan Kaki di hari kelima Ramadhan 1438 hijriyah

Share is nice.
Penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

Sedikit menulis di hari kelima Ramadhan 1438 hijriyah

 

Orang-orang sudah cukup jemu berbicara tentang kesadaran dalam himpitan ekonomi, himpitan kesejahteraan, himpitan keadilan, sampai-sampai himpitan dalam beragama yang dipompakan lewat berbagai petunjuk dari media yang mainstream ataupun media fana dalam bersosialita dengan cara membeberkan berita-berita yang dipertanyakan kebenarannya untuk generasi yang melek dengan dunia informasi.

Terkadang masalahnya sengaja dibesar-besarkan, dan hal yang lumrah untuk dibenarkan itu, tidak untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin, melainkan justru untuk mengelabui ummat akan bahaya adanya kesadaran ber-Islam yang lurus yang sedang tumbuh sampai hampir-hampir mengancam kepentingan golongan-golongan tertentu.

Pertanyaannya adalah, apakah menerangkan jalan yang lurus ma'rufat tersebut kepada kaum Mu'minin yang muslim dan usaha mengembalikan spirit Islam ke dalam jiwa ummat itu akan terus menerus berbentuk seruan-seruan yang tidak pernah dibuktikan oleh pelaksanaannya?

Gerakan bersenjata bukanlah satu-satunya alternatif, Bukankah perjuangan Islam terlalu luas untuk dipersempit dalam artian perang semata dimana para pejuang akan terbunuh atau membunuh.

Membiarkan kekosongan berkepanjangan yang tentu saja melelahkan kalangan yang mau bekerja, berarti memberikan peluang yang terlalu luas bagi lawan.



Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Catatan Kaki di hari ke-enam dan ketujuh Ramadhan 1438 hijriyah.

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

16:00 02/06/2017

Sedikit menulis di hari ke-enam dan ketujuh Ramadhan 1438 hijriyah.


Sekiranya ada sesuatu perbedaan antara manusia dengan manusia, sesungguhnya perbedaan tersebut tidak terletak pada suku, ras, negeri, bangsa, dan bahasa, melainkan perbedaan tersebut adalah perbedaan cita-cita, kepercayaan, dan prinsip-prinsip dalam bersosial.

Islam tidak bermaksud untuk menghapus atau mengabaikan segala perbedaaan budaya, kultur, pola-pikir, insting, individu sampai golongan melainkan hendak menunjukkan dan menegaskan bahwa di tengah-tengah perbedaan mereka hanya ada satu-satunya jalan yang mungkin ditempuh untuk kebahagian mereka. Buruk sangka yang timbul dari generasi tua hingga bejat di kalangan ummat manusia karena tingkah laku mereka tidak berlandaskan pada moral secara general.

Islam bertujuan membina satu masyarakat yang seiman dan secita-cita yang terang berbeda untuk menyempurnakan masyarakat yang berpenyakit me-rasialkan kelompok satu dengan yang lainnya, non nasionalis, dan parochial (picik. sempit) sebagai masyarakat urban patolopolis yang berkembang dewasa ini.

Kewajiban anda sebagai ummat Muhammad adalah menjalankan hukum Allah dan menyerukan kepada orang lainnya untuk menuruti jalan-Nya, dimana semua lapisan masyarakatnya bersungguh-sungguh untuk mensejahterahkan segenap golongan, kelompok terkecil dan membebaskan-nya dari ancaman kepunahan. Karena pejuang Agama harus mempunyai kepribadian-kepribadian yang besar, sehingga kesalahan dari generasi-generasi tua yang bertele-tele, berbelit-belit dan menghabiskan waktu hanya untuk jalan ditempat tidak di jalankan kembali oleh generasi yang sudah melek dengan informasi.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.

Agung Tuanany

Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Catatan Kaki di hari ke-delapan Ramadhan 1438 hijriyah.

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

15:30 PM 03/06/2017

Sedikit menulis di hari ke-delapan Ramadhan 1438 hijriyah.


Tidak terasa penguasa yang bersilat lidah dihadapan rakyat jelata akan menunjukkan bagaimana mengamankan posisi untuk menunjukkan reaksi yang keras, karena menolak membuang buku panduan yang selalu di suarakan di tengah-tengah terompah di layar flatron untuk menunggu waktu berbuka.

rupanya di setiap relung diri para pembaharu generasi muda yang menjadi mitos, ada rasa tidak aman yang tidak dapat hilang, yaitu rasa bangga diri yang mencetuskan Revolusi (modernisasi); karena kemerdekaan diri, kelompok, golongan, yang hapal ribuan pasal adalah hanya dalih belaka untuk di lenyapkan.

Untuk memulai kehidupan baru setelah perang demokrasi, yang menjadi terdakwa adalah pesilat lidah yang selalu mengeluarkan dan mengobarkan tetesan darah yang menimbulkan bencana di alam fana sehingga berkelanjutan di alam non-illusional.

Yesus kristus pun, mungkin tidak akan pernah mencetuskan agama baru seandainya kaum Farisi yang lebih besar jumlahnya merangkul-nya, memanggilnya Rabbi, dan mendengarkan-nya dengan penuh rasa hormat.

Kenyataan ini diungkapkan Thoreau dalam kata-kata tegasnya " Saya yakin, hal yang meng-iba-kan hati seorang pelopor perubahan, meski dia adalah putra tersuci Tuhan sekalipun, adalah bukan penderitaan manusia sesamanya (red: kelompok, golongan terkecil), melainkan derita yang merundung dirinya sendiri. Seandainya derita ini tiada lagi... maka akan ditinggalkannya kawan-kawannya yang senasib demikian tanpa ucapan maaf".

Keberhasilan suatu negeri, negara, kelompok, golongan terletak pada kearifannya menyingkap suatu rahasia penting, yaitu bahwa zaman modern ini memberikan berbagai aspek lapangan medan perjuangan yang dapat mempengaruhi hasrat dari semua segi kehidupan, meskipun lapangan yang dimaksud non politik.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

Tulisan ini pun telah  di muat di FB

Jumat, 02 Juni 2017

MENJAGA SERTA MEMPERTAHANKAN PEKARANG UJUNG TIMUR (PAPUA) NKRI

Sedikit menulis tentang Hari Lahirnya Pancasila. dan untuk mengikuti Ekspedisi NKRI ke-7 di koridor Papua Selatan.

 PENDAHULUAN

Pemahaman keadilan sila ke-5 yang ditulis pada Burung Garuda sebagai lambang dan simbol Negara Republik indonesia (NKRI) mengajarkan kepada penulis bahwa keadilan di nusantara dapat terwujud setelah manusia-manusia Indonesia itu telah Bertuhan; memiliki manusia yang beradab; manusia Indonesia yang bersatu; rakyat Indonesia bisa dipimpin oleh pemimpin yang hikmat serta bijaksana; setelah itu baru rakyat Indonesia bisa bersatu.

Kepentingan nasional paska era reformasi mengalahkan kepentingan rakyat, terutama kepentingan eksistensi (keberadaan) golongan, kepentingan Suku, kepentingan Agama, dan kepentingan Ras.

HAK dan KEPENTINGAN RAKYAT PAPUA


Melihat letak papua di kacamata potensi Mineral-nya, potensi Flora-nya, yaitu akumulasi sumber daya alamnya, tidak sebanding dengan potensi sumber daya manusia-nya. Hingar bingar agenda-agenda pembangunan dari pesta demokrasi di pusat negara ini tidak membuat anak-anak papua terbebas dari "New Kolonialisme", yaitu papua hari ini telah dikuasai oleh kepentingan-kepentingan yang tidak bisa membangun generasi emas papua. kepentingan yang hanya mengurusi Freeportnya Macmoran. Padahal secara geografis papua bukan-llah hanya freeport semata.

Betapa tidak, sepertinya generasi-generasi emas papua hanyalah sebuah kutukan dikarenakan begitu besarnya potensi sumber daya alamnya. kesalahan siapakah ini?.

Penulis mencoba menarik sejarah ke-belakang. Indonesia selalu menjadi ajang kepentingan kapitalisme global antar berbagai negara-negara maju nan digdaya, baik itu dari eropa barat (Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris) sejak abad ke-14 hingga pertengahan abad ke-19. Karena sangat besar dan luasnya geografis Nusantara sehingga potensi-potensi sumber daya alam Indonesia hanya di-nikmati oleh negara kapitalis yang merubah bajunya sebagai kolonialis, dan kita (generasi hari ini) hanya sebagai penonton yang duduk diluar meja makan kepentingan generasi-generasi tua yang telah menjual kepentingan negara kepada negara kapitalis modern. Keselahan siapakah ini.

Sampai hari ini, Indonesia timur khususnya Papua merupakan wilayah di NKRI yang paling amat sangat kurang mendapat perhatian strategis dari pemangku-pemangku kepentingan bidang Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya, dan Pertahanan-Keamanannya. Halaman belakang Indonesia ini yang luasnya lebih dari 7 kali pulau jawa hanya menjadi halaman dengan lahan tidur yang perlu dibangunkan baik dari segi kandungan sumber daya alamnya (Geo-Ekonomi) maupun dari sumber daya manusianya dengan potensi-potensi yang ada.

 

KEMBALI MENJAYAKAN PAPUA PASKA KEPEMIMPINAN NASIONAL BUNG KARNO.

 

Apakah hanya di era kepemimpinan nasional Bung Karno Indonesia mampu mengelola takdir geopolitik bangsanya sehingga menjadi negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik internasional (1950-1960). Bung Karno berani menggempur Belanda di Irian Barat, melalui kombinasi serangan militer dan seranga diplomasi di forum-forum internasional yan disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemahaman Nilai strategis Bung Karno terhadap papua di era perang dingin yang terjadi antara blok Amerika Serikat dengan North Atlantic Treatry Organization (NATO) melawan Uni Soviet dengan Republik Rakyat China (RRC), demi menjaga stabilitas nasional pada era tersebut Bung Karno menjadikan melek Geopolitik sebagai modal utama Pancasila menancapakan kukunya atas Irian Barat karena kesadaran bahwa di halaman belakang NKRI ini sumber yang menjadi lumbung gas, emas, minyak mentah yang sangat besar nilainya untuk dikelola oleh dan untuk rakyat Indonesia.

Sejatinya hari ini Indonesia hanya menjadi perpanjang tangan kepentingan New Imperialisme yang disusupi oleh beberapa oknum tekhnokrat yang merubah Undang-Undang Dasar 45 di tangan leglislatif maupun eksekutif tua untuk melindungi para investor dari Amerika Serikat beserta sekutunya untuk merecoki perusahaan milik negara (BUMN) yaitu dapur pemerintahan yang sah setelah era Sukarno.

Lebih celaka lagi keluarnya Undang-Undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing pada era Presiden Suharto mendapat dukungan strategis oleh sebuah Dewan Penasehan Ekonomi (Economic Advisory Group) yang terdiri daru Warburg and Co, Lehman Brothers dan Lazard Freres. Membuat era ke-emasan dan era -revoulsi Bung Karno telah terkaburkan untuk generasi penulis, tidak ada yang perlu di salahkan.

Begitupun juga di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menerbitkan, lebih elok yang melincinkan Investor serbu mendapatkan kemenangan yang nyata dengan ditanda-tanganinya Undang-Undang Penanaman Modal No.25 tahun 2007.

Komplit llah sudah kesengsaraan anak-anak papua yang selalu meneriakkan kebebasan sehingga keblabasan menjadi Gerakan separatis karena tidak mendapatkan Hak-Hak sandang, pangan maupun papan.

 

BUDAYA DENGAN PANCASILA SEBAGAI TAMENG PEKARANGAN NUSANTARA

 

Salah satu suku tertua di belahan selatan papua yang sangat lugu namun arif dan luhur untuk menjaga hutan beserta isinya dengan selalu berpatron kepada adat llah yang menyelamatkan Asmat tenggelam dan sirna terhapus dari sejarah.

Indonesia memiliki bargain yang paling kuat di antara benua Asia dengan Australia, yaitu berupa chek point dalam pengendalian perairan yang dilewati lintasan Sea Lane Of Communication (SLOC) termasuk lalu lintas udara di atasnya. Australia, China, Jepang, Amerika, Perancis, Inggris, dan beberapa negara maju lainnya bisa menjerit terkencing-kencing jika sistem transportasi ekspor-impor terputus. Hal diatas menyebabkan pasokan baik bahan baku mentah (raw material) yaitu berupa material yang dipasok dari perut bumi ibu pertiwi dengan mengeluarkan rempah-rempah hingga minyak sawit yg tersebar di tanah-tanah yang di kavling oleh perusahaan swasta asing, membuat pasar negara maju tersebut bisa rusak sampai lenyap dari pasokan bahan baku. Dimana para pembaca pun tau isi perut bumi Nusantara ini yang terdiri dari beribu elemen untuk menghidupkan industri-industri pembuat persenjataan, industri-industri baja pembuat kapal perang, pembuat peluru serta dan masih banyak lagi, yang mungkin pembaca llah yang bisa membuat contoh-contoh komoditas SDA yang bisa mengancam stabilitas negara-negara adidaya diatas.

Kebesaran dan kedigdayaan yang sungguh dahsyat ini jika tidak bisa dijaga oleh seluruh rakyat beserta Tentara yang Nasionalis maka akan membuat Indonesia menjadi aktor kunci yang terus di rampok secara perlahan sehingga anak-anak Indonesia secara tidak sadar telah mati akal dan tubuhnya untuk kemajuan Ekonomi, Sosial dengan Budayanya.

sekali lagi penulis hanya mencoba membuka orientasi yang sudah hilang ruh-nya, yaitu untuk setiap kebenaran yang sengaja di hapus dari sejarah oleh para Ilmuwan, teknokrat yang merong-rong NKRI demi kepentingan pihak asing (negara asing).

Referendum yang telah disebutkan dalam TAP MPR No. V/MPR/1983 mengatakan : " Jika perubahan UUD 1945 harus diubah maka didahului dengan meminta pendapat rakyat melalui referendum." Namun hasil yang didapat selaik yang penulis dan generasi hari ini rasakan UUD yang di sahkan setelah era Bung Karno hanya menjadi "bidan" atas lahirnya 78 UUD, yang terakhir adalah UU Terorisme. Undang-Undang diatas hanyalah alat tukar untuk suatu hukum yang tumpul di kalangan- kalangan elitnya kekuasan yang tidak semewah budaya dan burung garuda yang terpampang di muka kelas papan-papan kayu trembesi dengan kaki compang-camping yang tidak berdasi serta memakai topi merah di sekolah dasar pedalaman hutan papua.

menurut beberapa informasi, untuk penyusunan Amandemen Undang-Undang Dasar, menurut rincinya adalah sebagai berikut :

1. Amanedemen pertama = US$ 95 Juta.
2. Amandemen Kedua = US$ 45 Juta.
3. Amandemen Ketiga = US$ 35 Juta.
3. Amandemen Keempat = US$ 25 Juta.

Sudah menjadi pembicaraan luas yamg terdengar seantereo stadion Dewan Perwakilan Rakyat baik di pusat hingga di daerah. Ihwal adanya keterlibatan Amerika Serikat dalam mengurus lobi-lobi elit dan mempengaruhi hampir sebagian anggota lima tahun DPR RI dalam penyusunan beberapa undang-undang terkait beberapa sektor yang strategis yang mempengaruhi hidup hajat kemakmuran masayarakat Indonesia khususnya Indonesia kawasan timur pagar halaman belakang NKRI.

Kebodohan pada tiga sektor strategis nasional kita yaitu Migas, Kelistrikan, dan Sumberdaya Air. Realitanya untuk menyusun Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Legislatif mendapat bantuan pelicin meja dari United State Agency for International Development (USAID) dan Bank Dunia, dengan bantuan yang di taruh sebesar US$ 40 juta. Jika pada era itu Rupiah bernilai Rp 20.000- saja sudah membuat mogok ekonomi nasional, pembaca bisa mengetahui hasilnya.

Belum lagi Undang-Undang No.21 Tahun 2002. Tentang Ketenagalistrikan, anggota yang bijak tersebut mendapat bantuan dari Asian Development Bank (ADB) sebesar US$ 450 Juta.

Sebelum terakhir, penyusunan Undang-Undang No.7 Tahun 2004. Tentang Sumberdaya Air, anggota yang tidur itu lagi-lagi mendapatkan bantuan semir dari World Bank (WB) sebesar US$ 50 juta.
yang terdekat agenda Undang-Undang No. 15 tahun 2003. Tentang Terorisme yang akan di revisi, para elite legislatif mau dikasih berapa lagi, pembaca budiman yang akan mengetahuinya.

Penanggapan yang reaktif membuat penjaga-penjaga Nusantara tidak akan menerima kedaulatan Ideologi, ekonomi-politik, sosial-budaya terganti. Dikarenakan para "new imperial tekhnokrat", yaitu teknokrat imperial yang tidak berpihak kepada Kelompok penjaga Nusantara. membuat bau bubuk mesiu dengan letupan peluru kolonialisasi gaya baru membuat penulis semakin mencium bau aroma kepentingan.

Bersambung...

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya.
Hutan Belantara Kota.

Agung Tuanany.

NB :
Beberapa data, penulis kutip dari buku : Perang Asimetris & Skema Penjajahan Gaya Baru
oleh : M. Arief Pranoto & Hendrajit


Tulisan ini telah dimuat di halaman FB.