Selasa, 13 Juni 2017



share is nice.

penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

Sedikit menulis di hari ke-enambelas; tujuhbelas dan delapanbelas Ramadhan 1438 hijriyah.

                                                                                                      Jakarta 13/06/2017 22:13

Kepada Ayahanda.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri memaksakan untuk selalu berteriak dengan lantang!!!.

Pergaulan nasib..atas kepungan penguasa, memperlihatkan suara-suara yang selalu bersemayam dalam Sturm und Drang.

Udara nampaknya menyanyikan pertanyaan Suara ombak di lautan pekarangan langit merah-nya jingga. Kapal-kapal Layar berkebar-kebar untuk melihat daratan dan belum pernah menginjak kapal. Sudah pernah melaut??. Angkasa semakin hitam dan memutih, dikacamata yang tidak lepas dari telingamu.

Surat Ayahanda telah sampai di telinga-telinga yang membiru untuk selalu mendengar.

Kehidupan yang sore ini tidak saja tidak cukup buat menulis roman sebesar ini.Buah apel telah busuk terbawa papan-papan kayu dari negeri Belanda. Masyarakat Indonesia harus dibikin masak di atas bara vulkanik. Dengan mengipas selendang yang tak luntur di pundak ayahanda.

Kepala-kepala jawatan dan pegawai-pegawai tinggi terus membuat kerusakan di rumah-rumah urusan Dinas langganan kolektif pemerintah. Pekerjaan di kantor-kantor dan perusahaan-perusahaan terutama kepunyaan partikelir Stichting Culture Samenwerking telah pergi untuk membatalkan menghadiri Kongres. Ini tahun bikin kereta bawah tanah; ini tahun bikin jalan-jalan beton; ini tahun bikin jembatan-jembatan agar masyarakat desa bisa ber-jalan-jalan ke kampung-kampung tetangga.

Ayahanda, diri ini sangat terimakasih atas surat yang ayahanda tinggalkan. Baru selembar yang saya baca sepeninggal Ayahanda.



Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

      "The advantage of rebellion from your self-doubt is that you have seen it jealously,
                                 Suddenly by the arm with an infantile abundance"

                                                        in the light of rainy dark.

Tulisan ini telah di Publish sendiri di FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar





Agung Tuanany

Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah