Sabtu, 03 Juni 2017

Catatan Kaki di hari ke-delapan Ramadhan 1438 hijriyah.

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)

15:30 PM 03/06/2017

Sedikit menulis di hari ke-delapan Ramadhan 1438 hijriyah.


Tidak terasa penguasa yang bersilat lidah dihadapan rakyat jelata akan menunjukkan bagaimana mengamankan posisi untuk menunjukkan reaksi yang keras, karena menolak membuang buku panduan yang selalu di suarakan di tengah-tengah terompah di layar flatron untuk menunggu waktu berbuka.

rupanya di setiap relung diri para pembaharu generasi muda yang menjadi mitos, ada rasa tidak aman yang tidak dapat hilang, yaitu rasa bangga diri yang mencetuskan Revolusi (modernisasi); karena kemerdekaan diri, kelompok, golongan, yang hapal ribuan pasal adalah hanya dalih belaka untuk di lenyapkan.

Untuk memulai kehidupan baru setelah perang demokrasi, yang menjadi terdakwa adalah pesilat lidah yang selalu mengeluarkan dan mengobarkan tetesan darah yang menimbulkan bencana di alam fana sehingga berkelanjutan di alam non-illusional.

Yesus kristus pun, mungkin tidak akan pernah mencetuskan agama baru seandainya kaum Farisi yang lebih besar jumlahnya merangkul-nya, memanggilnya Rabbi, dan mendengarkan-nya dengan penuh rasa hormat.

Kenyataan ini diungkapkan Thoreau dalam kata-kata tegasnya " Saya yakin, hal yang meng-iba-kan hati seorang pelopor perubahan, meski dia adalah putra tersuci Tuhan sekalipun, adalah bukan penderitaan manusia sesamanya (red: kelompok, golongan terkecil), melainkan derita yang merundung dirinya sendiri. Seandainya derita ini tiada lagi... maka akan ditinggalkannya kawan-kawannya yang senasib demikian tanpa ucapan maaf".

Keberhasilan suatu negeri, negara, kelompok, golongan terletak pada kearifannya menyingkap suatu rahasia penting, yaitu bahwa zaman modern ini memberikan berbagai aspek lapangan medan perjuangan yang dapat mempengaruhi hasrat dari semua segi kehidupan, meskipun lapangan yang dimaksud non politik.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.

Tulisan ini pun telah  di muat di FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar





Agung Tuanany

Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah