Minggu, 04 Juni 2017

Catatan Kaki di hari ke-sembilan Ramadhan 1438 hijriyah

share is nice.
penghayal kelas sendal jepit (red: Berat)
Sedikit menulis di hari ke-sembilan Ramadhan 1438 hijriyah.

Ibnu Saud berkata kepada Julius Germanus :"Allah berdiam didalam pedang, tiada kekuasaan dan kekuatan hanya dari pada-Nya, terpujilah ia punya nama".

Rasionalisme pada awal abad ke-90 telah kembali duduk diatas singgasana Islam. Sehingga Rasionalisme menjadi motor pergerakan "re-thinking of Islam" yang dapat dilihat dari lima negara islam, dari Mesir, Turki, Saudi-Arabia, Irak sampai India. Generasi-generasi tua yang kolot, yang telah beku Ideologinya mendesak generasi muda untuk tetap mengorek Rasionalisme.

Dengan Rasionalisme, generasi intelektual muda dapat meng-akurkan pengertian fiqih dengan pemberitaan-pemberitaan di dunia fana nan ilusional ini.

Kedudukan negara-negara Islam belum llah berubah dengan kesombongan penguasa kendati dunia penuh dengan perubahan. Yaitu penguasa yang latah dan kaku. Inilah tantangan walaupun tekanan terus-menerus menuntut Akal dengan nurani (red: Keimanan) orang ber-iman untuk menyebarkan ide-ide dan fikiran-fikiran menelisik masuk di relung orang-orang canggung; orang-orang yang berputus asa; orang-orang sakit. baik sakit kepalanya maupun hatinya yang aji mumpung.

Wasalam.
Jakarta, Salemba Raya
Hutan Belantara Kota.


Agung Tuanany.
 
Tulisan ini telah dimuat di halaman FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar





Agung Tuanany

Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah