Setahun yang Lalu (Just Feel Alright)
OPINI (CATATAN HARIAN) | 21 July 2013 | 13:58Setahun yang lalu.
Setahun yang lalu aku merasakan..
Aku merasakan nikmat.
Nikmat nya puasa di Penjara.
Penjara yang kau jejalkan di ruang pikir.
Ruang pikiran ku yang paling jelek.
Setahun yang lalu kau yang me-matikkan.
Me-matikkan api kebencian.
Kebencian melihat mu merengek.
Kebencian melihat mu bersilat lidah.
Kebencian melihat mu menipu.
Kebencian melihat mu berkuasa.
Kebencian melihat mu ber-Politik.
Kebencian melihat mu nge-les. (Baca: menghindar),
Kebencian melihat tai lalat yang kau hilangkan dari kepala dan rambut yang sudah menua.
Kebencian melihat mu Ndak Tegas!!.
Supaya tambah puas. Dan semakin melawan.
Setahun yang lalu, kau pukuli aku bak Anjing Labrador yang pincang kaki nya.
Setelah kau tembak dada nya.
Aku masih mengingatnya Bak kulit kacang yang kuremas..!!!!!.
Setahun yang lalu,,membuat kau tak lalai.
Setahun yang lalu telah membuat kau waspada.
Setahun yang lalu aku masih ingat bagaimana mengangkat bau tengik nya bangkai manusia di Penjara.
Setahun lalu,,,aku belum bisa menyanyi..
Setahun lalu aku sering merenung.
Setahun lalu aku sering mengomel.
Setahun lalu aku sering ngompol.
Setahun yang lalu…
Kau yang menyadarkan ku arti..
Arti perlawanan.
Arti Pemberontakan.
Arti Penindasan.
Arti Permainan.
Arti Bisnis Shabu.
Arti Bisnis melipat dalam lipatan.
Arti Bisnis Keluarga Besar mu.
Setahun yang lalu, aku tak tau rasa..
Rasa masuk hotel Prodeo POLDA METRO JAYA.
Rasa masuk keong Racun.
Rasa masuk keong emas.
Rasa masuk hotel Prodeo Rutan Salemba.
Setahun yang lalu.
Masih sangat jelas wajah mu.
Tidak ada jingga di siang yang menghitam.
Karena air got semakin keluar dari selokannya.
Karena bau busuk kebohongan yang kau tanam di halaman nusantara semakin busuk bau nya.
Kau di istana.
Aku di penjara.
Itu satu tahun yang lalu.
Kau tertawa.
Aku menggila.
Kau tidur dengan kekasih mu.
Aku tidur dengan pembunuh bos mu.
Kau..kau..dan kamu semua.
Wajah mu semakin tampak seperti bobo.
Wajah mu semakin tampak seperti picollo.
Wajah mu semakin tampak seperti paman Gober.
Dan kamu masih membaca tulisan ku.
Setahun yang lalu.
Tahun-tahun yang sulit dan teramat,!!!!
Ndak enak dadi karo aku. Bung !!.
Sering di bully.
Sering membully.
Sering dan sering.
Makanya jangan Nakal.
Teruntuk Anjing-Anjing Tua.
Teruntuk Serigala Muda.
Teruntuk benih yang tertanam.
Jaga baik-baik.
Wasalam.
Jakarta. Salemba Raya
Agung Tuanany.
nb: tulisan ini pun telah di muat di kompasiana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agung Tuanany
Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah