Senin, 22 Juli 2013

Tulisan Untuk Orang Canggung.

  OPINI | 23 July 2013 | 12:21

orang canggung adalah orang yang karena tidak memiliki bakat atau karena ada kelemahan jiwa dan raga, tidak dapat melakukan satu-satunya hal yang benar-benar diinginkannya. Tidak ada keberhasilan di bidang lain betapapun cemerlangnya, yang dapat memberi kepuasan.

begitu banyak buku-buku model Salam Tegang, buku-buku mengembalikan potensi diri —- bangsa yang sebenarnya buku tersebut adalah cerminan suatu Bangsa, Suku, Ras, dan Agama.

Apa saja yang dikerjakannya menjadi tumpuan ketekunannya. Tetapi ia tidak pernah sampai, tidak pernah merasa sudah cukup memiliki apa yang sebenarnya tidak kita inginkan, dan bahwa kita paling cepat dan paling jauh berlari bila kita lari dari diri pribadi kita.

Orang Canggung abadi dapat menyelamatkan diri hanya bila terpisah sama sekali dari diri pribadi. Dan biasanya keselamatan itu di jumpainya bila ia larut dalam ke-kompakan gerakan massa. Dengan cara menyingkirkan kemauan pribadi, penilaian pribadi dan ambisi pribadi, dan mengabdikan semua tenaganya pada kepentingan perjuangan tiada akhir, ia akhirnya dapat melepaskan diri dari kehidupan rutin tiada berujung dan tidak akan pernah memberinya kepuasan.

Orang yang paling tidak puas dan tidak dapat dipuaskan lagi — dan, karena itu, paling keras — di antara orang canggung abadi adalah orang yang tidak dapat memuaskan keinginannya untuk mengerjakan pekerjan kreatif. Orang mencoba menulis, melukis, mencipta musik, dan sebagainya, dan gagal sepenuhmya, dan orang yang pernah mengenyam kebahagiaan dapat mencipta tetapi kemudian merasa bahwa sumber ilham di dalam berangsur padam dan tahu tidak akan pernah lagi menghasilkan buah tangan seni, sama-sama dicekam perasaan putus asa yang dalam. Kemasyhuran, kekuasaan, kekayaan, bahkan keberhasilan gemilang di bidang-bidang lain, tidak sanggup menghilangkan rasa haus mereka. bahkan pengabdian sepenuh hati pada suatu pekerjaan (baca: perjuangan suci) sekalipun tidak selalu dapat menyembuhkan mereka. Rasa haus yang mereka rasakan tidak hilang0hilang, dan besar kemungkinan mereka akan menjadi orang paling keras dan bertumpu pada kekerasan dalam memperjuangkan perjuangan sucinya.

Penutup.

Rasa kecewa dan tidak pua orang canggung berbeda-beda besaran-nya. pertama-tama ada orang canggung sementara: orang yang belum menemukan tempat dalam hidup tetapi tetap berharap akan dapat menemukannya.

Begitulah bangsa yang di huni oleh pemilih tetap yang baru untuk mencoblos orang yang terpercaya di-antara mereka. orang-orang yang tidak pernah merasa puas akan segala yang ada di dunia ini. Ingat seagala sessuatu yang kelaur dari kerak bumi maka setan keluar bersama nya. mereka sudah mempunyai harta — tahta — wanita — pustun — istri simpanan — sampai berbagai kasus-kasus jejak rekam yang kelam namun di coba untuk dihapus dalam memori kelam sejarah nya sndiri.

jangan tergoda akan bujuk rayuan buku-buku yang berbicara memotivasi orang lain. sebenarnya didalam hati setiap individu mereka sudah mempunyai imun yang spontanitas membangkitkan gairah otak untuk terus memeras (baca: bekerja lebih giat) tubuh. Sehingga rela kepala jadi kaki — kaki jadi kepala.
garda terakhir dari ketertinggalan dari orang - orang canggung yang selalu mencari jati diri; pengembangan diri adalah Agama.

Remaja tanggung lulusan sekolah tinggi yang menganggur, bekas tentara, pendatang baru dan sebagainya, termasuk dalam kelompok ini. Mereka selalu gelisah, kecewa, dan dikejar-kejar ketakutan bahwa tahun-tahun terbaik hidup mereka akan terbuang sia-sia sebelum tujuan mereka tercapai.

Mereka peka terhadap khotbah gerakan yang mencari domba-domba pengikut tetapi tidak selalu dapat dijadikan pengikut yang tangguh. karena mereka tidak sepenuhnya terpisah dari diri pribadi. dalam pandangan mereka, diri pribadi ini belum sepenuhnya rusak sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Mereka mudah membayangkan suatu kehidupan yan bertujuan dan penuh harapan. sedikit saja mereka melihat bukti bahwa kemajuan dan keberhasilan mungkin tercapai, melihat rujuk kembali dengan duni dan diri pribadi.

Teruntuk penulis buku yang menguning sampul bukunya.
teruntuk padi yang semakin terantuk pintu akhirat.
teruntuk daun hijau yang mengkerut
teruntuk benih dan tunas yang tertanam.

Wasalam.


Jakarta. Salemba Raya
Agung Tuanany.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar





Agung Tuanany

Salemba Raya
Penajra Bau-Tanah